Selasa, 07 April 2009

Arah Pandang Kehidupan



Kadang kita sering kali lupa bersyukur atas kehidupan kita. Kita sering lupa, bahwa setiap kita diciptakan unik, dan memilki jalan hidup masing yang berbeda yang Tuhan persiapkan untuk setiap kita sering kali membandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain. Hal itu sebenarnya tidak salah, kita perlu memiliki referensi dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat bercermin diri. Akan tetapi sering kali kita “salah referensi”, kita salah dalam membandingkan. Bukan contoh pembandingnya yang salah, tetapi cara kita membandingkan yang sering kali tidak benar.

Manusia itu sering kali membandingkan diri dengan orang lain. Kita sering melihat orang lain “di atas” kita sebagai contoh, teladan, ataupun rival diri untuk mendapatkan motivasi. Hanya saja, sering kali manusia kecewa, terutama bila ia tidak mampu melebihi atau paling tidak menjadi setara dengan pembandingnya. Sering kali timbul pertanyaan dan pernyataan ;mengapa Tuhan tidak beri aku kemampuan, kekayaan, ketampanan, kesuksesan(dsb) seperti dia? Mengapa ia tidak diciptakan menjadi manusia yang lebih baik? Mengapa Ia ditakdirkan hidup seperti ini? Sering kali terasa hidup itu tidak adil. Ia akan merasa rendah diri dan seolah hidupnya penuh dengan tekanan dan penderitaan. Ia akan menyesali hidupnya.

Kita tidak boleh selalu melihat ke atas, kita harus bisa melihat ke bawah, maka kita akan belajar bersyukur. Mari lihat orang - orang yang tidak mempunyai kemampuan seperti kita. Lihatlah mereka yang kurang dari pada kita, yang mungkin kurang sukses, kurang dalam materi, dalam hal fisik, terutama mereka yang cacat. Kita melihat mereka bukan untuk menyombongkan diri kita, atau meremehkan kita, tetapi kita akan dapat belajar bersyukur. Bahwa kita dikaruniai sesuatu yang lebih. Jika bisa, lakukan sesuatu untuk mereka.

Demikian juga kita tidak boleh hanya melihat ke depan dalam menjalani hidup ini. Kita tidak boleh hanya fokus pada diri kita sendiri. Jika hanya melihat ke depan, kita akan menjadi manusia yang solid, egois, dan hanya mementingkan kita dan tujuan serta kepentingan hidup kita. Kita juga harus dapat melihat ke kanan dan ke kiri, yaitu sahabat, teman, dan sesama kita. Manusia adalaha makhluk yang membutuhkan orang lain. Jika hanya melihat lurus ke depan, kita hanya akan berjalan dalam kesendirian dalam mencapai masa depan. Kita juga harus menoleh kebelakang. Jangan pernah lupa akan masa lalu kita, bak kacang lupa terhadap kulit. Karena masa lalu adalah alasan kenapa dan bagaimana kita ada sekarang ini. Kita harus menjadikan masa lalu kita sebagai motivasi, pembelajaran, dan pegangan. Akan tetapi jangan terus menoleh kepada masa lalu, maka kita tidak akan pernah dapat berjalan lurus ke depan.

Inilah yang disebut cara pandang hidup secara 3 dimensi. Kita harus dapat melihat ke segala arah, maka kita akan dapat bersyukur dalam menjalani hidup. Dengan belajar bersyukur kita akan merasa hidup kita lebih indah, berharga, dan berarti Kita tidak akan menyesali hidup kita, tetapi kita tidak akan pula menjadi manusia yang sombong dan lupa kepada Tuhan seta sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar